REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Depok menggelar tasyakuran milad ke-23 secara hybrid, yakni langsung dilaksanakan di SEBI Hall, Kampus STEI SEBI, Depok dan secara virtual melalui room dan live Youtube. Acara ini dikuti oleh seluruh civitas, mahasiswa, alumni, tamu undangan tokoh wilayah dan pimpinan lembaga, Jumat (29/10).
Dalam kegitan tasyakuran ini, Sigit Pramono PhD selaku ketua STEI SEBI menyampaikan sambutannya berupa harapan dan cita cita STEI SEBI ke depan. “Di usia SEBI yang ke-23 ini kami khaturkan ucapan terima kasih untuk para pendiri yayasan Bina Tsaqofah dan seluruh orang baik yang senantiasa mendukung kami,” kata Sigit Pramono seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, ”Teruntuk alumni dan adik-adik mahasiswa yang kita banggakan: Bersama STEI SEBI kalian menjadi tunas-tunas bangsa ini, pemuda-pemudi Islam, pemuda-pemudi Indonesia yang nantinya akan mengisi hari hari ke depan bangsa Indonesia. Semoga Benih benih yang ditanamkan oleh dewan pendiri SEBI, seperti digambarkan dalam QS Ibrahim ayat 24 dan 25 perumpamaan beneh benih yang ditanamkan seperti, pohon yang kokoh, akarnya menghunjam kebumi, batangnya menjulang kelangit dan pohon ini memberikan buahnya. Buah ini adalah amal saleh kita, akhlakul karimah kita untuk menebar rahmat kepada semesta alam.“
Di momentum ini pula STEI SEBI menggelar pencanangan pembangunan SEBI Quranic Center. Acara dimulai dengan pemaparan oleh Fahmi Syahbudin SEI MM mengenai SEBI Quranic Center (SQC) dan pengembangannya. “SEBI Quranic Center bukanlah barang baru di STEI SEBI. Ia lahir sekitar tahun 2007, sampai saat ini 14 tahun lamanya. Kami berupaya merawat SQC ini dengan semangat Alquran melalui program belajar tilawah Quran, hafalan Alquran dan tadabur Alquran. Maka dengan semangat membudayakan hidup bersama Alquran, menjadi latar belakang rencana pengembangan SEBI Quranic Center ini,” kata penanggung jawab SQC itu.
Acara tasyakuran itu ditutup dengan simbolis pencanangan pembangunan SEBI Quranic Center oleh Dewan Pembina, ketua Yayasan Bina Tsaqofah dan ketua STEI SEBI di tanah seluas 4.000 meter persegi.